16 October 2012 11:32
Tumbuhnya Rambut putih atau yang
sering disebut uban ternyata bukan saja memperburuk penampilan melainkan
sebagai pertandan bahwa seseorang sedang mengalami tingkat stres yang
cukup tinggi.
Berdasarkan hasil studi Kanazawa
University di Jepang, stres benar-benar bisa membuat rambut Anda
memutih. Ketika tekanan menumpuk, stem cell yang berfungsi untuk
memperbaharui warna rambut akan rusak, sehingga membuat rambut memutih.
Namun, menurut beberapa peneliti, hal ini tidak sepenuhnya berpengaruh buruk.
"Uban selain sebagai pertanda penuaan yang paling nyata ini, juga berfungsi mengurangi risiko kanker," ungkap peneliti.
Seperti
dikutip Dailymail, Saat mempelajari dampak radiasi dan zat kimia
lainnya terhadap bulu tikus, peneliti dari Jepang menemukan bahwa bulu
hewan itu memutih lebih awal. Tetapi, menurut Dr David Fisher, ketua
Department of Dermatology di Harvard Medical School, penghambatan stem
cell ini yang telah merusak DNA, jadi menguntungkan.
"Proses
ini bisa menghentikan perkembangan tumor yang merupakan gumpalan dari
sel-sel rusak yang tumbuh tanpa kendali. Proses pemutihan rambut
merupakan mekanisme yang aman."
Selain itu, para peneliti juga telah menunjukkan kalau mekanisme ini sebenarnya mengangkat stem cell yang rusak.
Menurut
Fisher, studi yang dipublikasikan di The Journal Cell ini telah
menggambarkan konsekuensi yang menunjukkan kalau penuaan dini dan
perbedaan dalam kelompok stem cell bisa juga membantu mencegah kanker.
Stem cell merupakan sumber kehidupan tubuh. Stem cell akan terus-menerus menggandakan diri sehingga bisa membedakan mereka dengan tipe sel-sel yang lainnya.
Saat stem cell yang berlokasi di folikel rambut tikus berhenti menggandakan diri, terang peneliti, hewan-hewan ini segera kehabisan sel-sel yang berfungsi untuk menciptakan pigmen di bulu mereka.
Stem cell merupakan sumber kehidupan tubuh. Stem cell akan terus-menerus menggandakan diri sehingga bisa membedakan mereka dengan tipe sel-sel yang lainnya.
Saat stem cell yang berlokasi di folikel rambut tikus berhenti menggandakan diri, terang peneliti, hewan-hewan ini segera kehabisan sel-sel yang berfungsi untuk menciptakan pigmen di bulu mereka.
Dalam studi sebelumnya, pemimpin studi Dr
Nishimura juga telah menemukan stem cell dalam folikel rambut dan
menggambarkan kalau penurunan jumlah sel ini akan menyebabkan rambut
memutih.
Dalam studi kali ini, Nishimura dan
timnya mengekspos tikus-tikus terhadap radiasi dan obat-obatan yang
digunakan dalam kemoterapi. Selanjutnya mereka memonitor perubahan warna
bulu serta kondisi stem cell tikus-tikus tersebut.
Dengan melihat folikel rambut tikus di bawah mikroskop, mereka bisa melihat saat stem cell berubah menjadi tipe sel lainnya dan memicu pemutihan rambut.
Dengan melihat folikel rambut tikus di bawah mikroskop, mereka bisa melihat saat stem cell berubah menjadi tipe sel lainnya dan memicu pemutihan rambut.
"Mekanisme yang sama juga bisa terjadi pada manusia," ujar Nishimura.
Penemuan ini, Nishimura menjelaskan lebih jauh, menantang teori-teori yang telah ada sebelumnya mengenai cara tubuh melidungi diri saat menderita kerusakan genetik akibat radiasi atau racun-racun lainnya.
Penemuan ini, Nishimura menjelaskan lebih jauh, menantang teori-teori yang telah ada sebelumnya mengenai cara tubuh melidungi diri saat menderita kerusakan genetik akibat radiasi atau racun-racun lainnya.
Menurut
dia, orang-orang telah berspekulasi bahwa sel-sel akan mati saat DNA
mereka rusak akibat apoptosis, istilah yang digunakan untuk sel yang
bunuh diri. Proses ini akan menghentikan kerusakan sel-sel yang bisa
tumbuh tidak terkendali menjadi tumor.
Tapi
penemuan ini, terang Nishimura, menemukan kalau tubuh mempunyai cara
lain dalam melindungi dirinya sendiri. "Mungkin saja jaringan mencoba
melepaskan populasi stem cell berbahaya yang mempunyai banyak kerusakan
DNA," terang dia.
"secara terus-menerus orang akan
terpapar berbagai zat-zat beracun yang bisa merusak DNA, mulai dari
peralatan rumah tangga dan zat kimia industri, radiasi sinar ultraviolet
dan sinar X dari matahari."
Dampak paparan ini,
lanjut Nishimura, akan berakumulasi di dalam tubuh. "Penemuan ini
menunjukkan kalau pemutihan rambut akibat usia bisa diakibatkan oleh
akumulai dari kerusakan DNA," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar